BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Puluhan mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam Gerakan Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Aceh Singkil (GASPAS) menggelar aksi damai di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Singkil, Kamis (5/9/2025).
Aksi ini menyoroti berbagai persoalan krusial, terutama kerusakan infrastruktur jalan yang dianggap mengabaikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu sorotan dalam aksi tersebut adalah kondisi jalan yang rusak parah di kawasan Desa Lae Butar, Kecamatan Gunung Meriah, tepat di depan rumah pribadi Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon. Kerusakan jalan itu bahkan telah menimbulkan kecelakaan lalu lintas dan korban luka-luka.
“Jalan berlubang menganga menanti sentuhan pembangunan yang tak kunjung datang. Salah satu lubang ini ada persis di depan rumah pribadi Bupati. namun jalan itu masih rusak parah dan menanti korban bertambah, dari luka ringan, berat dan bahkan merenggut nyawa,” tegas Aidil Syahputra, Koordinator Aksi, saat berorasi di halaman gedung DPRK.
Menanggapi desakan mahasiswa, Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon menyatakan bahwa perbaikan jalan tersebut bukanlah tanggung jawab langsung pemerintah kabupaten, melainkan kewenangan Pemerintah Provinsi Aceh. Ia mengklaim telah melakukan upaya maksimal dalam masa jabatannya yang baru berjalan enam bulan.
“Saya dilantik 15 Februari 2025. Apakah jalan itu baru rusak sejak Februari? Tentu tidak. Tapi saya sudah berupaya. Tender proyek jalan tersebut sedang berjalan di Banda Aceh, akhir tahun ini sudah dikerjakan,” ujar Safriadi kepada massa aksi.
Lebih lanjut, Safriadi menyebutkan bahwa sebagian ruas jalan sudah ada pemenang tendernya, seperti ruas Singkil–Kuala Baru, dan pengerjaan akan dimulai pada bulan Oktober. Namun, Aidil Syahputra mempertanyakan titik pasti perbaikan itu.
“Yang jadi pertanyaan, di mana tepatnya lokasi yang disebut akan dikerjakan? Apakah di depan rumah Bupati sendiri, atau titik lain? Kami ingin transparansi, jangan hanya pernyataan normatif,” katanya.





