BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Modern Monetary Theory (MMT) menawarkan perspektif baru dalam ekonomi dengan menekankan bahwa negara yang memiliki kendali penuh atas mata uangnya dapat mencetak uang untuk mendanai pengeluaran tanpa harus khawatir tentang defisit anggaran atau utang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Modern Monetary Theory (MMT) dan Potensi UMKM di Kabupaten Lamongan

MMT berfokus pada pengelolaan inflasi dan pengangguran sebagai indikator utama kebijakan fiskal, bukan hanya pada pengurangan defisit.

Dalam konteks ini, banyak pihak berpendapat bahwa MMT bisa memberikan peluang untuk mempercepat pembangunan ekonomi, khususnya di sektor-sektor seperti UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

UMKM di Kabupaten Lamongan, seperti di banyak daerah lain, memiliki peran vital dalam perekonomian lokal. Mereka menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah.

Namun, UMKM sering menghadapi tantangan besar, seperti keterbatasan akses ke pembiayaan, kurangnya pengembangan teknologi, serta regulasi yang kadang tidak mendukung.

Untuk itu, penerapan prinsip-prinsip yang diusung oleh MMT, jika diterapkan dengan bijaksana, bisa menjadi angin segar bagi perkembangan UMKM di Lamongan.

Dengan MMT, pemerintah Kabupaten Lamongan dapat mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk mendukung UMKM, tanpa harus khawatir tentang pembengkakan defisit anggaran.

Artikel Rekomendasi
Halaman:
1 2