BERITASIBER.COM | JAKARTA – Indonesia menegaskan bahwa penemuan digital dalam sektor pariwisata sangat krusial untuk menarik pengunjung yang semakin mengandalkan teknologi dalam merencanakan dan melakukan perjalanan wisata, terutama di era digital saat ini.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Hal ini disampaikan oleh delegasi Indonesia yang diwakili oleh KBRI Pretoria pada “The 2nd G20 Tourism Working Group” (TWG) yang berlangsung di Durban, KwaZulu-Natal, Afrika Selatan, pada 11-13 Mei 2025.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Indonesia menggarisbawahi bahwa “Inovasi Digital Pariwisata” merupakan penerapan teknologi digital untuk meningkatkan pengalaman wisata, efisiensi operasional, serta daya saing tujuan pariwisata.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sebagai anggota G20, Indonesia memanfaatkan momentum TWG ini untuk menunjukkan komitmennya dalam membangun pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis inovasi, serta memperkuat posisinya sebagai tujuan wisata unggulan di dunia.

Pertemuan ini dihadiri oleh sebagian besar negara anggota G20 dan negara undangan lainnya, termasuk Irlandia, Nigeria, Belanda, Norwegia, Singapura, dan Uni Emirat Arab (UAE).

Pertemuan ini dipimpin oleh Direktur Jenderal Departemen Pariwisata Afrika Selatan, Nkhumeleni Victor Vele, dan juga dihadiri oleh organisasi internasional seperti Bank Pembangunan Afrika (AfDB), Komunitas Pembangunan Selatan Afrika (SADC), dan UN Tourism.

Menteri Pariwisata Afrika Selatan, Patricia de Lille, dalam sambutan pembukaannya, menyatakan kebanggaan Afrika Selatan sebagai tuan rumah G20 dengan tema “Solidarity, Equality, and Sustainability,” yang sejalan dengan Agenda 2063 Uni Afrika yang menekankan solidaritas dan keberlanjutan.

Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan masukan dalam penyusunan deklarasi para Menteri Pariwisata negara-negara G20 yang akan dilaksanakan pada September 2025 di Mpumalanga, Afrika Selatan.

Artikel Rekomendasi
Halaman:
1 2