BERITASIBER.COM | SURABAYA – Industri media lokal di Indonesia kian terpuruk akibat menurunnya pendapatan iklan. Banyak perusahaan media daerah terpaksa mengurangi aktivitas hingga menutup biro, sementara media besar memangkas karyawan. Kondisi ini diperparah dengan dominasi platform asing yang menyerap mayoritas belanja iklan digital tanpa kontribusi nyata terhadap ekosistem pers nasional.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama (Ning Lia), mendorong pemerintah untuk mengambil langkah strategis. Salah satu solusi yang ia tawarkan adalah penghapusan Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada iklan di media lokal.
“Beban fiskal justru menekan media daerah yang sudah sulit bertahan. Kalau PPh dan PPN tetap diberlakukan, daya saing media lokal akan semakin hilang. Negara seharusnya melindungi, bukan menekan,” tegas Ning Lia, Sabtu (27/9/2025).
Menurutnya, wacana penghapusan pajak iklan bukanlah ancaman bagi keuangan negara. Sebaliknya, langkah tersebut bisa menjadi investasi jangka panjang untuk memperkuat demokrasi, menjaga keberagaman informasi, serta memastikan suara rakyat tetap hadir di ruang publik.
“Media lokal punya peran penting sebagai pilar demokrasi. Mereka mencatat realitas masyarakat yang sering tak terjangkau media nasional maupun platform global,” imbuhnya.