BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Sejarah telah mencatat bahwa Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Refleksi Harlah Ansor Ke-91, Ketua PC GP Ansor Lamongan: GP Ansor Satu Barisan Membangun Negeri

Dikutip dari berbagai sumber bahwa GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan.

Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Peran Ansor sangat menonjol seperti melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dalam menggerakkan roda organisasi, GP Ansor membekali dirinya dengan sikap kehati-hatian, kejelian, kecermatan serta kearifan dalam memahami dinamika serta isyarat zaman, sebagaimana kaidah fiqh “Tasharruful imam manuthun bil maslahathir ro’iyah (kebijakan seorang pemimpin haruslah berlandaskan kepada kemaslahatan orang banyak atau masyarakat).

Sehingga, ketika GP Ansor berusaha melakukan penguatan terhadap ideologi kader, visi-misi, interpretasi, persepsi dan orientasi organisasi, maka sudah sepatutnya jika ditindaklanjuti melalui gerakan, tindakan, aksi dan reaksi organisasi.

Dengan demikian, formulasi idealitas dan realitas di atas diharapkan dapat melahirkan sikap proaktif, kritis, humanis, professional, dan inovatif untuk melahirkan perkembangan dan mewujudkan perubahan, sebagai jawaban atas dinamika realitas zaman yang terus bergerak.

Berangkat dari persoalan-persoalan tersebut, maka upaya reformulasi ideologi serta realisasi kaderisasi menjadi sebuah keniscayaan.

Artikel Rekomendasi
Halaman:
1 2