“Bus ini akan beroperasi setiap hari dengan jadwal yang akan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat,” jelasnya.
Koridor ini akan beroperasi dengan nama “Trans Jatim Sunan Drajad”, sebagai penghormatan kepada Sunan Drajad, tokoh wali yang berasal dari Lamongan. Penamaan ini juga telah mendapatkan persetujuan resmi dari Gubernur Jawa Timur.
“Nama ini mencerminkan identitas lokal dan kebanggaan daerah. Harapannya, Trans Jatim tidak hanya menjadi moda transportasi, tapi juga simbol integrasi dan kearifan lokal,” jelas Bupati Lamongan.
Bupati Yuhronur mengajak seluruh masyarakat untuk beralih ke transportasi umum massal seperti Trans Jatim, karena manfaatnya tidak hanya dari sisi efisiensi biaya, tetapi juga untuk mengurangi kemacetan dan menekan emisi karbon.
“Mari manfaatkan layanan ini sebaik-baiknya. Trans Jatim adalah transportasi publik milik bersama yang harus kita jaga dan dukung,” ajaknya.
Lebih lanjut, Bupati Yes mengungkapkan bahwa Pemkab Lamongan tengah mengusulkan perluasan rute Trans Jatim di masa depan. Rencana ini mencakup pengembangan jalur menuju Mantup, Mojokerto, Gresik.
“Ekspansi ini bertujuan memperluas jangkauan transportasi terintegrasi di Jawa Timur, demi mendukung pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan mobilitas masyarakat antarwilayah,” pungkasnya.(Bs).