BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Pada tahun 2024, Indonesia resmi menjadi anggota BRICS, sebuah kelompok negara dengan ekonomi berkembang yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Indonesia sebagai Anggota BRICS dan Tantangan Ekonomi Inklusi dengan Fokus pada UMKM

Bergabungnya Indonesia dalam BRICS membuka peluang besar untuk meningkatkan peran negara ini dalam perekonomian global. Namun, lebih dari itu, keanggotaan ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat ekonomi inklusif di dalam negeri, salah satunya melalui pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

BRICS, sebagai blok ekonomi yang kuat, telah menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan ekonomi inklusif, yang menekankan pemerataan kesejahteraan dan akses bagi semua lapisan masyarakat.

Indonesia, dengan keanekaragaman sumber daya dan potensi pasar yang besar, dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengintegrasikan UMKM ke dalam sistem ekonomi global yang lebih terbuka. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat sektor UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.

Sektor UMKM di Indonesia telah terbukti menjadi penggerak utama dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan. Namun, meskipun memiliki potensi besar, UMKM masih menghadapi banyak tantangan, seperti keterbatasan akses ke pasar internasional, modal yang terbatas, dan keterbatasan teknologi.

Melalui keanggotaan Indonesia di BRICS, diharapkan ada sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga internasional untuk mengatasi hambatan-hambatan ini.

Artikel Rekomendasi
Halaman:
12
Reporter: BeritaSiber.com