BERITASIBER.COM | YOGYAKARTA – Kawasan sumbu filosofi merupakan salah satu warisan budaya Yogyakarta yang diakui dunia. Namun disisi lain, kawasan tersebut juga memiliki resiko tinggi bencana kebakaran. Upaya peningkatan sistem penyelamatan kebakaran pun coba diperkuat oleh pemerintah setempat.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jogja Taokhid mengatakan, upaya antisipasi pada lingkungan strategis memang perlu dilakukan. Tidak terkecuali pada kawasan sumbu filosofi yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Taokhid tak menampik, resiko kebakaran di kawasan sumbu filosofis memang cukup tinggi. Terlebih dengan kondisi Kota Jogja yang luas wilayahnya kecil namun padat penduduk.
Selain itu, anggaran dan sumber daya pemadam di Dinas Damkarmat Kota Jogja pun minim. Sehingga memang perlu upaya antisipasi pencegahan kebakaran.
Hal itu yang kemudian mendasari Dinas Damkarmat Kota Jogja membangun sistem keselamatan kebakaran Mas-Jaka. Yakni akronim dari Manajemen Strategis Jogja Aman Kebakaran.
“Ini merupakan sebuah inisiatif dan inovasi yang coba kami bangun agar bisa mendorong terkait percepatan dan penguatan peran dari semua pihak,” ujar Taokhid, Selasa (20/8/2024).
Taokhid memaparkan, Mas-Jaka merupakan sebuah kebijakan untuk mencegah kebakaran di Kota Jogja. Bentuk programnya berupa sinergitas peran semua komponen pemangku kepentingan untuk meningkatkan ketahanan dan keselamatan kebakaran lingkungan.
Taokhid menerangkan, kebijakan Mas-Jaka bakal dilaksanakan melalui beberapa tahapan strategis. Di antaranya pembentukan tim kerja dan Satgas Jogja Aman Kebakaran, pengembangan aplikasi SI-JAKA, pembentukan Forum Keselamatan Kebakaran (FKK) dan Relawan Kebakaran kawasan Gumaton.
