BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa keberadaan sekolah rakyat yang diinisiasi oleh pemerintah tidak akan memengaruhi sistem pendidikan formal yang sudah ada.

Dalam pernyataannya, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa sekolah rakyat dirancang khusus untuk membantu masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi, dengan pendekatan yang berbeda dari sekolah formal.
“Sekolah rakyat memiliki skema yang unik, di mana siswa dapat bergabung kapan saja tanpa terikat pada jadwal masuk yang sama seperti di sekolah formal. Kurikulum yang diterapkan juga bersifat multi entry dan multi exit, memberikan fleksibilitas bagi siswa,” jelas Abdul Mu’ti saat berkunjung ke Lamongan pada Rabu, 23 April 2025.
Mendikdasmen menambahkan bahwa model pendidikan ini tidak akan menimbulkan masalah bagi sekolah-sekolah yang sudah ada, dan juga berbeda dari program pendidikan paket A, B, dan C.
Ia menyatakan dukungannya terhadap program sekolah rakyat, yang diatur oleh instruksi presiden terbaru, di mana Kementerian Sosial bertanggung jawab sebagai penyelenggara utama. Namun, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan terlibat dalam dua aspek penting, pengadaan dan rekrutmen tenaga pendidik serta desain kurikulum.