BERITASIBER.COM | BUTON TENGAH – Ketua Komisi II DPRD Buton Tengah (Buteng), Awaluddin, S.H., menggelar reses di Lapangan Pondok Pesantren Salafiah Al-Amin Mawasangka, Desa Lantongau, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara pada Sabtu (30/01/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Ketua Komisi II DPRD Buteng Reses di Lantongau, Warga Keluhkan SD 10 Tahun Beroperasi Tanpa Gedung Sendiri

Reses tersebut berlangsung pada pukul 16.00-18.00 WITA yang dihadiri oleh Kepala Desa, Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh masyarakat, serta warga setempat.

Dalam sambutannya, Awaluddin menekankan bahwa dirinya adalah wakil seluruh masyarakat, tanpa membedakan pilihan politik pada pemilu lalu.

“Ketika masyarakat memilih dan memberikan kepercayaan kepada kami, maka yang kami wakili adalah semua rakyat, khususnya dari daerah pemilihan kami. Siapa pun yang hadir hari ini, baik yang memilih saya maupun tidak, boleh menyampaikan aspirasi,” ujarnya.

Dalam sesi dialog, Kepala Sekolah SD Pesra Al-Amin, Hurdin (33), menyampaikan keluhan mengenai kondisi sekolah yang dipimpinnya masih kekurangan fasilitas meskipun telah berdiri selama 10 tahun.

“Sejak berdiri, kami masih selalu duduk melantai karena minimnya fasilitas, sementara sekolah lain sudah memiliki kursi dan meja. Saya sering merasa kasihan melihat siswa-siswaku,” ungkapnya.

Hurdin juga mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah mengajukan bantuan melalui sistem Dapodik ke Dinas Pendidikan, tetapi hingga kini belum terealisasi.

“Kami memiliki 155 siswa dengan 8 kelas, tetapi belum memiliki gedung sendiri dan masih menumpang di Yayasan Al-Amin, bahkan ada siswa yang harus belajar di taman yayasan. Maka kami berharap agar SD Pesra Al-Amin tidak dipandang sebelah mata meskipun masih berstatus sekolah swasta,” jelasnya.

Selain masalah pendidikan, warga juga menyampaikan keluhan terhadap kebiasaan anak-anak yang sering berkeliaran di malam hari sambil bermain gawai hingga larut, yang berdampak pada kondisi mereka saat belajar di sekolah.

Masyarakat juga mengajukan beberapa permintaan lain seperti: pembangunan asrama pria dan wanita secara terpisah di Pesantren Al-Amin, pengaspalan jalan desa, pembangunan pagar pesantren, dan bantuan anggaran untuk acara adat pingitan (kaombo).

Artikel Rekomendasi
Halaman:
12
Reporter: BeritaSiber.com