Beritasiber.com BOJONEGORO – Sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang ada di Bojonegoro mulai dimerger. Para siswa dari 13 SDN yang dimerger saat ini telah mengikuti pembelajaran sebagaimana mestinya. Merger dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro guna meningkatkan mutu pendidikan. Kebijakan ini dilakukan terhadap SDN dengan jumlah siswa minim dan jarak lokasi berdekatan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
13 SDN di Bojonegoro Dilakukan Merger, Sejumlah Siswa Mulai Ikuti Pembelajaran

Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan, Fathur Rohim saat dihubungi terkait SDN Bojonegoro Dimerger Minggu (06/08/23) menjelaskan dari 13 SDN yang dimerger tersebut awalnya ada tiga sekolah yang menolak. Namun saat ini siswa dari tiga sekolah tersebut telah mengikuti kegiatan belajar, baik di sekolah yang menerima merger maupun mengajukan pindah di sekolah lain.

Ia mencontohkan di SDN Megale 1 yang dimerger dengan SDN Megale 2. Dari jumlah 34 siswa, sejak Jumat 28 Juli, sebanyak 30 siswa Megale I sudah bergabung di SDN Megale II. Sedang 3 siswa lain mengajukan pindah ke SD Nabawi dan 1 siswa pindah ke SDN Kepohkidul I.

“Jadi bagi siswa SDN Megale I yang dimerger ke SDN Megale II saat ini diberikan transportasi antar jemput. Orang tua siswa yang tidak bisa mengantar jemput dan siswa yang tidak memiliki sepeda merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut Rohim menjelaskan, kondisi serupa juga terjadi di SDN Kauman II Baureno yang dimerger ke SDN Kauman I. Dari total 36 siswa SDN Kauman II, sebanyak 34 siswa SDN Kauman II sudah masuk ke SDN Kauman I. Sedang 1 siswa pindah ke MI Betet, Kepohbaru, dan 1 siswa lain pindah ke pesantren di Senori Tuban.

Artikel Rekomendasi
Halaman:
1 2