BERITASIBER.COM | YOGYAKARTA – R. Krisma Eka Putra menyatakan dirinya maju di bursa Pilkada Yogyakarta 2024, dan telah mendaftar resmi melalui Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Yogyakarta.

Menurut politisi muda kelahiran 23 April 1992 itu, pencalonan kepala daerah adalah ranah politik, dan spesifiknya kesepakatan antar Partai Politik, baik pendukungan atau pengusungan.
“Yang pertama berkaitan dengan pencalonan baik dalam posisi menjadi calon walikota atau calon wakil walikota tentu ini adalah ranah Partai Politik, lebih spesifik adalah kesepakatan antar Partai Politik yang akan mengusung dan mendukung. Karena Partai Gerindra Kota Yogyakarta tidak dapat mengusung calon sendiri, dengan prasyarat treshold 20% dari total 40 kursi yang ada di DPRD,” kata Krisma yang juga anggota DPRD Kota Yogyakarta itu, Selasa (30/7/2024).
Menurut Krisma, terkait dengan pencalonannya, dirinya memiliki visi kedepan dengan perencanaan kerja yang logis dan terukur.
Dengan kompleksitas permasalahan yang ada di Kota Yogyakarta, kepemimpinan terbaik kedepan adalah kombinasi antara kebijaksanaan (senior) dan kecepatan (junior).
“Persoalan perkotaan ada 2 jenis, pertama adalah yang butuh solusi segera, kedua adalah butuh perencanaan yang matang. Misalkan contohnya persoalan sampah, ini butuh kecepatan untuk mengatasinya, karena setiap hari suplainya tidak berhenti. Semakin lama berproses mensolusikan, semakin bertambah volume sampah yang ada,” ungkapnya.
“Sudah tidak boleh lagi bicara kajian-kajian, rapat-rapat yang tidak taktis, cenderung hasilnya mengambang atau pertimbangan-pertimbangan dan lain-lain,” tuturnya.
Lebih lanjut kata Krisma, berbeda halnya dengan masalah pengembangan pariwisata, masih punya waktu cukup panjang untuk bicara atau berdiskusi melakukan ekperimen program, sampai akhirnya pariwisata Kota Yogyakarta dapat berkembang sesuai dengan targetnya. Atau misalnya pengembangan infrastruktur untuk pejalan kaki atau pedestrian, dalam rangka mengurangi kepadatan kendaraan, terlebih pada masa high season. Ini masih bisa berdiskusi panjang, membuat kajian perencanaan dan lain-lain.
Menurut Krisma, masyarakat berharap problem sampah harus segera diselesaikan.
“Sejatinya sebelum pilkada berlangsung pun, kami yang dulu adalah Ketua Pansus Pengelolaan Sampah tahun 2022 telah mempersiapkan metode dan anggaran perubahan 2024, ini sudah final kita akan datangkan teknologi pengolahan sampah perkotaan dengan proses insenerasi. Sehingga siapapun yang terpilih nanti, cukup potong pita meresmikan dan melanjutkan program ini,” ujar Krisma.
Soal kesejahteraan, masyarakat banyak merasa bahwa perkembangan pariwisata yang terjadi, belum memberikan dampak / efek domino ekonomi di level masyarakat.