Pihaknya berharap agar budaya tetap dilestarikan, dan budaya hidup dengan kearifannya. Jangan sampai budaya dibuat untuk event terkecuali untuk kesenian.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Kita harus mengkaca dari bali, banyak tradisi adat di sana salah satunya ngaben. Ngaben ini acara adat, apakah di suplay dari pemerintah ya pasti tidak. Dari situ mereka bisa bertahan dan dari situ Mereka bisa menunjukan kesakralan itu sendiri,” tandas Saiful memungkasi.

Masyarakat Jawa masih memegang teguh sejumlah ritual atau tradisi kuno. Salah satunya membersihkan pusaka atau jamasan di malam 1 suro atau muharam. Selain itu ada makna yang terselip dari tradisi jamasan tersebut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kata suro merupakan sebutan untuk bulan Muharram dalam masyarakat Jawa. Kata tersebut berasal dari penggalan bahasa Arab yakni asyura yang berarti tanggal 10 di bulan Muharram.

Berdasarkan penanggalan Jawa, 1 Suro merupakan hari pertama dalam kalender Jawa yang bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah. Kedua momen tersebut mempunyai makna yang berkaitan dengan spiritual. Dalam tradisi Jawa, suro dianggap sebagai momen paling tepat untuk introspeksi diri untuk setahun perjalanan hidup.(bs)

 

Editor : Achmad Bisri

>>> Klik berita lainnya di Google News BeritaSiber.com

Artikel Rekomendasi
Halaman:
1 2