BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan resmi meluncurkan program strategis bertajuk “Sawah Tadah Geser Berkelanjutan Menjadi Sawah Berkah”, sebagai langkah nyata dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Program ini bertujuan mengubah sawah tadah hujan yang selama ini bergantung pada curah hujan menjadi sawah produktif melalui sistem irigasi berkelanjutan dari Sungai Bengawan Solo.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, Dr. Mugito, M.M, menjelaskan bahwa program ini hadir sebagai solusi terhadap rendahnya produktivitas sawah tadah hujan yang kerap menjadi simbol kantong kemiskinan petani. Melalui suplai air dari Bengawan Solo, lahan pertanian akan memperoleh pasokan air irigasi secara konsisten.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Kami ingin agar sawah tadah hujan tidak lagi menjadi simbol kantong kemiskinan. Dengan memanfaatkan air melimpah dari Bengawan Solo, lahan-lahan pertanian ini akan berubah menjadi sawah berkah yang produktif,” ujar Mugito kepada Beritasiber.com Jumat (12/9/2025).

Program “Sawah Berkah” telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Lamongan Nomor 39 Tahun 2025, menandakan keseriusan Pemkab Lamongan dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan pendapatan petani lokal.

Langkah awal program dimulai melalui pilot project di wilayah Kecamatan Babat, meliputi desa Bedahan, Sumur Genuk, Patihan, dan Datinawong, dengan luas lahan sekitar 150–200 hektar.

“Ke depan, program ini menargetkan 2.000 hektar sawah tadah hujan di selatan Jalan Raya Besar Lamongan untuk dialiri irigasi dari Bengawan Solo,” jelasnya.

Artikel Rekomendasi
Halaman:
1 2