BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Dalam upaya memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak dari ancaman radikalisme dan terorisme, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Lamongan menggelar Forum Group Discussion (FGD) strategis.

Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 11 Juni 2025 dan melibatkan sejumlah pihak penting, termasuk PC Fatayat NU Lamongan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Lamongan, serta Duta Damai BNPT Regional Jawa Timur.
FGD ini menjadi ruang dialog kolaboratif untuk membahas isu sensitif namun krusial, bagaimana memastikan perlindungan terhadap kelompok rentan sekaligus memberikan ruang reintegrasi yang bermartabat bagi perempuan eks narapidana terorisme (napiter).
Diskusi berlangsung terbuka dan konstruktif, mencerminkan kesamaan visi lintas lembaga untuk menciptakan ruang aman dan inklusif bagi perempuan dan anak.
Duta Damai BNPT Regional Jawa Timur dalam forum ini memperkenalkan struktur organisasi dan divisi-divisi kerja, seperti blogger, DKV, IT, dan lainnya, serta berbagai program strategis yang telah dijalankan.
Fokus utama disampaikan pada pentingnya literasi digital, kontra-narasi radikal, dan edukasi damai melalui media sosial. Salah satu program unggulan yang diperkenalkan adalah Sekolah Damai, yang menyasar pelajar sebagai garda terdepan dalam mencegah penyebaran paham intoleransi sejak dini.
Program ini mendapat respons positif dari para peserta, khususnya karena pendekatannya yang preventif dan relevan dengan kebiasaan digital generasi muda saat ini.
“Meskipun kondisi saat ini tergolong zero attack, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Pencegahan dini tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu pendekatan kolaboratif melalui konsep pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, media, komunitas, dan sektor swasta. Di ruang digital, peran kontra-narasi dan literasi sangat krusial untuk membendung penyebaran ideologi kekerasan,” ujar Achmad Reza Rafsanjani, Koordinator Duta Damai BNPT Regional Jawa Timur dalam sesi diskusi.
Menanggapi hal tersebut, Riko Andryan Nova, S.Kom., MM, Sekretaris DPPPA Lamongan, menyampaikan komitmen terbuka dinas terhadap kolaborasi lintas sektor.
“Kami di DPPPA Lamongan dengan senang hati membuka selebar-lebarnya bentuk kolaborasi ini, karena isu yang dibahas hari ini sangat relevan dan sejalan dengan mandat lembaga kami. Perlindungan terhadap perempuan dan anak dari paham kekerasan merupakan prioritas utama,” tegasnya.