Tidak hanya itu, Reni juga bersyukur dengan hadirnya program MBG ini seperti pendirian dapur SPPG di Lamongan khususnya di Desa Pelang memberikan peluang dalam perkembangan program UMKM bisa berkontribusi menjadi supplier bahan makanan MBG.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Alhamdulillah dengan begitu menjadi peluang sekaligus memberikan ruang bagi produk UMKM untuk bisa berkontribusi dalam mensukseskan program MBG ini,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Yayasan Al Mubarok Badiah Al Anshori Achmad Hamam mengatakan, launchingnya program ini disambut dengan penuh antusias oleh masyarakat. Di Kecamatan Kembambahu sendiri, tercatat ada 2.600 penerima manfaat dari kalangan siswa dan 1.000 penerima dari kategori B3 (ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Alhamdulillah launching sudah berjalan dengan lancar. Artinya, mulai 1 September kita langsung running sesuai jumlah penerima manfaat yang sudah ditetapkan di masing-masing kecamatan, baik Kembangbahu maupun Sukodadi,” ujar Hamam.

Dalam pelaksanaannya, menu makanan yang disediakan akan dikembangkan secara variatif dan bergizi, menyesuaikan kebutuhan nutrisi berdasarkan kelompok usia dan kondisi kesehatan penerima manfaat. Pengembangan menu juga dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kepala sekolah di wilayah Kecamatan Kembangbahu dan Sukodadi.

“Kami menggunakan prinsip aligisi dalam menyusun menu, agar semua kategori terpenuhi gizinya. Kami juga berdiskusi dengan kepala sekolah agar menu yang disiapkan sesuai dengan kebutuhan dan selera anak-anak,” jelasnya.

Dengan adanya SPPG Yayasan Al Mubarok Badiah Al Anshori, diharapkan terjadi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya asupan gizi seimbang, pendidikan karakter, dan akses terhadap pelayanan sosial yang berkualitas serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.(Bs).

Artikel Rekomendasi
Halaman:
1 2