BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Kelas menengah merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Mereka bukan hanya konsumsi penggerak, tetapi juga mendukung stabilitas sosial dan politik negara.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fenomena penurunan kelas menengah di Indonesia menjadi perhatian serius. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap hal ini adalah disrupsi teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI), yang berdampak langsung pada sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
UMKM, yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, menghadapi tantangan berat di era digitalisasi dan otomatisasi. Penerapan AI dalam berbagai sektor industri telah meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi di sisi lain, juga menciptakan kesenjangan yang besar antara perusahaan besar yang memiliki akses terhadap teknologi canggih dan UMKM yang masih terbatas dalam adopsi teknologi.
Banyak UMKM kesulitan untuk beradaptasi dengan transformasi ini, terutama karena keterbatasan sumber daya, pengetahuan teknologi, dan modal.
AI menghadirkan berbagai solusi yang dapat meningkatkan daya saing, seperti otomatisasi proses produksi, analisis data yang lebih baik, serta peningkatan efisiensi operasional. Namun, untuk UMKM yang belum siap beradaptasi, AI justru dapat menjadi ancaman. Contohnya, otomatisasi yang dihadirkan oleh AI dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja, yang secara langsung berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM. Di sisi lain, tanpa adopsi teknologi yang tepat, UMKM akan semakin tertinggal dalam kompetisi dengan perusahaan besar atau usaha global yang telah mengadopsi AI secara maksimal.
Selain itu, penurunan daya beli kelas menengah, yang semakin diperburuk oleh pandemi COVID-19 dan ketidakpastian ekonomi global, membuat UMKM semakin terhimpit.
Kelas menengah yang dulu menjadi basis konsumen UMKM kini mengurangi pengeluaran, terutama untuk produk-produk non-esensial. Ini semakin mempersulit UMKM untuk bertahan, apalagi di tengah disrupsi teknologi yang mengharuskan mereka untuk terus berinovasi.
Tim Redaksi