BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Perekonomian masyarakat di tingkat bawah kerap kali terguncang oleh berbagai faktor eksternal yang tampak sepele namun berdampak luas. Salah satu contoh nyata adalah kenaikan biaya air kemasan yang semakin menekan daya beli masyarakat.
Air, sebagai kebutuhan pokok, tidak seharusnya menjadi komoditas yang memberatkan masyarakat. Namun, dengan tingginya biaya distribusi dan pengemasan, masyarakat yang bergantung pada air kemasan untuk konsumsi sehari-hari terpaksa harus mengalokasikan dana lebih besar. Ini mengurangi ruang bagi pengeluaran lain, termasuk kebutuhan dasar lainnya, dan menggerus daya beli secara keseluruhan.
Selain itu, maraknya judi online juga menjadi ancaman yang tidak kalah serius. Judi online bukan hanya menjerumuskan individu ke dalam lingkaran utang, tetapi juga mendorong perilaku konsumtif yang tidak sehat.
Masyarakat yang terjebak dalam dunia judi online sering kali mengorbankan pendapatan mereka dalam harapan yang semu, sehingga meninggalkan kewajiban finansial lain yang lebih penting. Dampaknya, roda ekonomi keluarga semakin lambat berputar, dan ini memberi efek domino yang merugikan komunitas yang lebih luas.
Fenomena pinjaman online juga tidak dapat diabaikan. Banyak masyarakat yang tergoda oleh kemudahan akses pinjaman online, namun seringkali terjebak oleh suku bunga yang tinggi dan syarat-syarat yang tidak transparan.
Ketika utang menumpuk, mereka kehilangan kemampuan untuk berinvestasi dalam hal-hal yang produktif, seperti pendidikan atau kesehatan, yang berdampak pada produktivitas ekonomi jangka panjang.
Tim Redaksi