Beritasiber.com LAMONGAN – Pemerintah Kabupaten Lamongan terus lakukan berbagai upaya guna menekan kasus stunting di Lamongan. Salah satunya melalui inovasi Gelang Penting (Gerakan Lamongan Peduli Stunting) yang menjadi trobosan penanganan stunting lintas sektor.
Dikatakan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Lamongan, drg. Fida Nuraida saat di temui di Kantor DPPKB Lamongan, mengatakan di dalam inovasi Gelang Penting terdapat 12 program yang dimasifkan.
Program tersebut diantaranya Adini Ramping (Pencegahan Pernikahan Dini Remaja Peduli Stunting), Monalisa Berdansa (Mobil Pelayanan Keliling Desa Bersama Bidan Desa), Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Gemar Cemilan (Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia), Tilik Insert Bumil (Tingal Klik Informasi Seputar Kesehatan Ibu Hamil), Rangsel Si Dora (Gerakan Selamatkan Ibu Hamil Dengan Siaga Donor Darah), Rasa Bersama Dashat (Remaja Sehat Bersama Dapur Sehat Atasi Stunting), serta Forikan (Forum Gemar Makan Ikan).
“Kita ada dua belas program di dalam inovasi Gelang Penting, yang kita koordinasikan dan kerjasama dengan lintas sektor. Karena, yang namanya stunting ini kita tidak bisa bekerja sendiri, ada berbagai faktor, sehingga perlu adanya kolaborasi bersama OPD maupun stekholder,” ucapnya. Jumat (11/8/2023),
Di tahun 2022 angka prevalensi stunting di Lamongan berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 27,5 angka tersebut tergolong tinggi. Sedangkan, berdasarkan Elektronik Pencetakan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) atau bulan timbang angka stunting Lamongan hanya sebesar 5,56. Sementara, di tahun 2023 setelah melakukan pengukuran di bulan Februari berdasarkan bulan timbang, angka stunting di Lamongan mengalami penurunan menjadi 4,85.
Tim Redaksi