Beritasiber.com LAMONGAN – Upaya penanggulangan banjir, Fakultas Teknik Universitas Islam Lamongan (Unisla) melaksanakan gerakan tanam biopori dan sumur resapan.
Hal ini seperti dilakukan oleh Organisasi kemahasiswaan (ORMAWA) Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Teknik Unisla di Desa Blawi Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan.
Kegiatan yang sudah dimulai pada Minggu (27/08) hingga Minggu (24/09), sebanyak 7 sumur resapan dibangun di Desa Blawi. Titik tersebut juga merupakan hasil rekomendasi dari Perangkat Desa saat rapat bersama dengan tim beberapa hari sebelumnya.
Dalam penanggulangan Banjir di Desa Blawi, Tim PPK HMS berupaya menambah dan mengefektifkan daerah resapan air. Salah satu yang kami lakukan adalah penambahan dan pemerataan biopori yang juga telah dilakukan pada tahun sebelumnya.
Selain itu,TIM PPK HMS juga akan melakukan penanaman sumur resapan yang berdiameter lebih besar untuk daerah yang genangan airnya tinggi dan tidak dapat teratasi oleh biopori.
Ketua Ormawa HMS Teknik Unisla Muhammad Feri Erfinansah mengatakan daerah resapan air merupakan salah satu komponen yang paling penting dalam upaya penanggulangan banjir.
“Jika daerah resapan air kurang, maka akan menimbulkan genangan, dan semakin lama maka akan semakin tinggi hingga menyebabkan banjir,” ujar Muhammad Feri Erfinansah. Sabtu (30/09/2023).
Pada kondisi saat ini dengan di bangunnya jalan beton mengakibatkan daerah resapan air berkurang, karena jalan beton sama sekali tidak dapat menyerap air.
“Karakteristik jalan beton berbeda dengan aspal ataupun paving blok yang masih terdapat celah untuk penyerapan. Kondisi itulah yang ditemukan pada lingkungan Desa Blawi dimana lebih dari 50% wilayahnya berupa cor beton. Bahkan ada beberapa permukaan tanah yang dasarnya susah terpasang plat beton.Kondisi permukiman Desa Blawi tersebut yang mengakibatkan terjadinya banjir, selain dari kondisi geografis Desa Blawi yang juga berdekatan dengan sungai Bengawan Solo,” ungkapnya.
Tim Redaksi