BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Dalam beberapa tahun terakhir, ketidakstabilan ekonomi global menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi berbagai negara, termasuk Indonesia.
Inflasi yang meningkat, pelemahan nilai tukar, hingga gejolak pasar global, telah berdampak signifikan pada kesejahteraan masyarakat, terutama kelas menengah.
Di tengah situasi ini, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) muncul sebagai katalisator penting dalam pemulihan ekonomi, khususnya bagi kelas menengah.
UMKM memainkan peran vital dalam perekonomian Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UMKM, sektor ini berkontribusi lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap lebih dari 90% tenaga kerja. Kelas menengah, yang sering kali menjadi penggerak utama konsumsi domestik, sangat bergantung pada stabilitas ekonomi yang didukung oleh UMKM.
Dalam konteks ketidakstabilan ekonomi, UMKM menawarkan beberapa keunggulan yang menjadikannya pilar penting dalam menjaga keberlanjutan kelas menengah.
Pertama, UMKM cenderung lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar dibandingkan perusahaan besar. Mereka mampu beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan permintaan, tren pasar, dan inovasi teknologi, memungkinkan mereka untuk terus bersaing dan bertahan di tengah situasi yang tidak menentu.
Kedua, UMKM sering kali menjadi penopang utama ekonomi lokal. Dengan fokus pada pasar lokal dan regional, mereka menciptakan lapangan kerja di komunitas-komunitas setempat, sehingga membantu mengurangi tingkat pengangguran dan mendorong daya beli masyarakat.
Hal ini sangat penting bagi kelas menengah, yang kerap kali terimbas langsung oleh lonjakan harga dan menurunnya daya beli akibat ketidakpastian ekonomi.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi UMKM dalam perannya sebagai katalisator pemulihan ekonomi adalah akses terhadap modal dan teknologi. Banyak pelaku UMKM yang masih kesulitan mendapatkan akses pembiayaan dari lembaga keuangan formal, sehingga menghambat upaya mereka untuk mengembangkan usaha di tengah persaingan global.
Tim Redaksi