BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Netralitas aparatur negara pada pemilu 2024 yang ada di dua Kabupaten yakni Kabupaten Lamongan dan Gresik masih belum bisa netral.
Hal itu seperti disampaikan Toat Setiawan Peneliti Utama PUSAT UM Surabaya saat menggelar rilis hasil survei Pusat Studi Demokrasi dan Kebijakan Publik (PSDK) Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan bersama Pusat Studi Anti Korupsi dan Demokrasi (PUSAD) UM Surabaya perihal tingkat elektabilitas Partai, Calon Legislatif (Caleg) DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Timur dan Netralitas Aparatur Negara di Daerah Pemilihan (Dapil) Lamongan–Gresik di Kayu Manis Resto Lamongan, Kamis (28/12/2023),
Ia mengungkapkan, penyebab aparatur negara belum bisa netral pada setiap perhelatan Pemilu terdapat dua faktor. Diantaranya adanya tekanan dari struktural, kekhawatiran terhadap jabatan yang sekarang diemban.
“Dua faktor itu, yang cenderung Aparatur negara masih terbilang belum bisa netral,” ungkapnya.
Selain keberadaan Aparatur negara belum bisa netral, dalam kesempatan tersebut ia juga memprediksi terdapat partai yang mengalami kenaikan serta penurunan di pemilu 2024 mendatang.
“Untuk di Dapil Lamongan Gresik, Suara Demokrat dan PPP diprediksi akan mengalami penurunan, sedangkan untuk partai yang mengalami kenaikan adalah Golkar, PKB, dan Gerindra,” katanya.
Ia juga menyebut, Nama-nama caleg incumbent DPRD Provinsi Jawa Timur masih di dominasi nama-nama lama, tetapi untuk caleg DPR RI muncul nama-nama baru yang mencuri perhatian masyarakat pemilih.
“Untuk caleg DPR RI muncul nama baru yakni, Ahmad Labib, Ufiq Zuroida, Lukman Hakim, Hj. Erna Mastiningrum dll,” paparnya.
Sementara perihal swing voters atau pemilih mengambang yang belum menentukan pilihan pada pemilu 2024 mendatang, baik pilihan partai atau caleg di Dapil Lamongan–Gresik masih cukup tinggi dikisaran 15 hingga 17,8 persen.
“Swing voters masih relatif sangat tinggi, hal tersebut disebabkan beberapa alasan, diantaranya; waktu pencoblosan yang masih lama, menunggu program terbaik yang ditawarkan dan menunggu fatwa ulama dan tokoh masyarakat,” tandasnya.
Tim Redaksi