BERITASIBER.COM | LAMONGAN – Pada Tahun 2030 mendatang, Indonesia diprediksi akan mencapai puncak bonus demografi. Momentum tersebut tentu harus dihadapi dengan persiapan yang matang sejak dini.
Hal itu seperti disampaikan Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur M.I Andy Firasadi, SH, MH saat menghadiri kegiatan pelantikan serah terima jabatan dan seminar kebangsaan bersama DPC GMNI Lamongan, di Hall LSC Lamongan, Minggu (31/12/2023)..
Andy Firasadi mengatakan, kondisi bonus demografi ditujukan ketika jumlah masyarakat usia produktif akan lebih mendominasi dibandingkan masyarakat berusia non-produktif.
“Pada tahun 2030 bonus demografi akan terjadi di Indonesia, untuk itu perlu kita persiapkan dengan baik sejak dini,” ujar Andy Firasadi.
Anggota Komisi A DPRD Jatim ini mengungkapkan, bonus demografi ini dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Untuk itu tergantung bagaimana masyarakat serta upaya pemerintah dalam menyambut kehadiran puncak bonus demografi di tahun 2030 mendatang.
“Bonus demografi adalah tantangan yang harus bisa dijawab. Karena bonus demografi dapat menjadi sebuah bencana demografi apabila tidak dipersiapkan dengan baik dan matang,” ungkap anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan.
Menurut Andy, bonus demografi juga berarti tantangan akan persaingan kerja semakin terbuka dan keras. Artinya pada masa ini usia produktif yang mendominasi, sehingga perlu berbanding lurus dengan terbuka lebarnya lapangan pekerjaan.
“Apabila ketersediaan lapangan pekerjaan minim, maka dapat diprediksi mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Inilah akar dari kemunculan bencana demografi,” imbuh Andy. .
Tingginya angka pengangguran yang tidak teratasi ini diperkirakan akan berdampak secara berkelanjutan. Juga berpotensi meningkatkan angka kemiskinan dan dapat menimbulkan motivasi untuk melakukan tindak kejahatan. Dengan demikian, perlu dimulai dari sekarang persiapan menyambut puncak bonus demografi.
Tim Redaksi