BERITASIBER.COM | YOGYAKARTA – Kelurahan Bausasran, Kemantren Danurejan, Yogyakarta, melaksanakan kegiatan pembuatan sistem biopori, belum lama ini. Rencananya lubang Biopori sebagai alternatif pengurangan sampah organik di kelurahan tersebut.
Sebelum mulai membuat biopori, tim terlebih dahulu menentukan lokasi dan mengecek kondisi tanah yang akan dijadikan tempat pembuatan lubang.
“Biopori mempunyai banyak manfaat, salah satunya adalah mengurangi sampah organik. Lubang resapan biopori dapat dimanfaatkan sebagai tempat membuang sampah organik, disamping juga tanah menjadi subur karena sampah organik berubah menjadi pupuk kompos,” kata Lurah Bausasran, Akhmad Yuliantara, S.I.P., M.M., Sabtu (8/6/2024).
Sistem biopori sendiri merupakan penemuan Kamir R. Brata, dosen program studi Ilmu Tanah IPB. Pada awalnya, teknologi ini dikenal sebagai teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB).
Dinamakan biopori karena memanfaatkan aktivitas fauna tanah atau akar tanaman (bio) yang membentuk lubang-lubang terowongan kecil (pore) di dalam tanah. Peran organisme di dalam tanah itulah yang sering dilupakan dalam merancang konsep penanganan banjir.
Tim Redaksi